Sunday, October 19, 2014

Sinopsis Novel AKI

Sinopsis Novel AKI

Judul               : AKI
Penulis             : Idrus
Penerbit           : Balai Pustaka
Thn Terbit       : 1949

Ada sebuah keluarga kecil. Suami bernama Aki dan didampingi oleh istrinya yang bernama Sulasmi. Dari dulu Aki adalah seorang laki-laki yang berhati baik, suka menolong, membantu tanpa pamrih, dan mendermakan sebagian hartanya. Tetangga dan teman-teman banyak yang senang padanya. Sangat jarang ditemukan orang yang sebaik Aki.
Sayangnya, Aki tidak pernah sholat dan puasa. Mungkin karena dia melihat bahwa banyak orang yang sholat dan puasa, tapi mereka tetap menipu, korupsi, dan berbuat jahat. Ini yang jadi pertanyaan Aki yang belum terjawab.
Kebahagiaan suami istri ini terusik, karena Aki sudah lama menderita penyakit yang parah yaitu TBC. Oleh karenanya, badan Aki kelihatan renta dan tidak sehat. Walaupun usianya baru 29 tahun, tapi kelihatan lebih tua seperti berusia 42 tahun.
Setelah sekian lama tak kunjung sembuh, Aki lalu meramalkan  bahwa dia akan meninggal tahun depan yaitu pada tanggal 16 Agustus. Akhirnya tanggal 16 sudah datang. Yaitu waktu yang telah ditentukan bahwa Aki akan meninggal, ia memakai baju-baju yang paling bagus untuk menanti kedatangan maut. Sekitar seperempat jam, ia naik ketempat tidur. Lalu Sulasmi memanggil-manggil Aki, tetapi tidak dijawabnya karena dia sedang tidur. Istrinya menduga bahwa Aki telah benar-benar mati, maka ia menangis dan memanggil tetangga serta kawan-kawannya yang menunggu diluar.
Karena suasana yang ribut itu Aki lalu terbangun, dia segera mengambil korek api dan menyulut rokok dan lisongnya. Tetangga dan teman-teman tadi menjadi terkejut melihat Aki yang tidak jadi  mati. Setelah memastikan kenyataan,  mereka lalu pulang. Tinggallah Aki dengan istrinya. Malah Aki gembira dan berkata bahwa ia tidak jadi mati. Berdasar peristiwa itu, dia justru mengatakan ingin hidup sampai berumur 60 tahun. Seiring berjalannya waktu, keadaan Aki menjadi sebaliknya. Tiap hari badannya bertambah sehat dan kelihatan seperti berumur 30 tahun, padahal sebenarnya berumur 40 tahun.
Ia merasa bahwa kematiannya akan berarti kerugian besar bagi dunia, maka selama hidup kesempatan harus dipergunakan sepenuhnya dalam arti yang baik. Kemudian Aki masuk fakultas hukum. Sekarang Aki bisa menjawab pertanyaannya dulu. Bahwa sekarang ia percaya pada Tuhan, dan hanya Ttuhan yang menentukan umur dan waktu meninggalnya seseorang. Kini dia tahu bahwa berbuat baik saja tidak cukup, harus diikuti sholat, puasa, dan tauhid.






Previous Post
Next Post

0 comments: